Popular Post

Penggunaan effek Bass Di Atas Panggung

Masing-masing bass player mempunyai style (gaya) yang berbeda-beda, mulai dari style bermain musiknya, sound pilihannya, serta pilihan equipment-equipment yang mereka gunakan. Seperti jenis ampli (head cabinet atau combo) maupun instrumentnya, dan termasuk juga pernik-pernik tambahan lainnya, diantaranya effect bass.
Masing-masing bass player mempunyai style (gaya) yang berbeda-beda, mulai dari style bermain musiknya, sound pilihannya, serta pilihan equipment-equipment yang mereka gunakan. Seperti jenis ampli (head cabinet atau combo) maupun instrumentnya, dan termasuk juga ‘pernik-pernik’ tambahan lainnya, diantaranya effect bass.
Tulisan saya kali ini, sebenarnya masih ada hubungannya dengan tulisan saya pada Audio Pro beberapa edisi lalu (Edisi 09/Thn.IV/Sept’03), yang berisi tentang setting sound bass di panggung in door & out door, serta hal-hal lain yang perlu diperhatikan. Dan pada kesempatan yang lalu saya belum membahas mengenai setting sound dengan menggunakan equipment tambahan yaitu effect, maka pada kesempatan kali ini saya mencoba berbagi pengalaman mengenai effect bass untuk keperluan panggung.
Untuk teman-teman yang tidak menggunakan effect di saat pentas (termasuk juga saya) mungkin tidak begitu menemui masalah seperti yang dialami teman-teman yang selalu menggunakan effect bass di saat pentas/di panggung. Dan kenapa saya selalu menekankan kata-kata ‘di saat pentas/di panggung’? karena ada keluhan yang sering saya dengar dari mereka yang biasa menggunakan effect, yaitu mengenai perbedaan sound bass yang dihasilkan. Mereka mengeluh karena sound yang dihasilkan pada saat mereka mencoba effect dirumah/studio berbeda dengan hasil yang mereka dapat ketika di panggung.
Effect Bass
Effect bass yang kita ketahui, yang biasa dapat kita temui di took-toko alat musik di Indonesia banyak sekali ragamnya. Dari mulai yang memiliki fasilitas paling sederhana sampai yang paling rumit sekalipun.
Adapun salah satu contoh effect bass yang sederhana adalah stomp box atau lebih dikenal dengan effect mobil-mobilan. Effect jenis ini terpisah-pisah, satu effect satu suara (sound effect) meskipun ada juga yang ‘two in one’ bahkan ‘three in one’. Ada yang bilang kalau effect jenis stomp box ini lebih tahan banting, baik dari sisi kualitas soundnya maupun kekuatan body-nya. Hanya mungkin untuk harganya ‘sedikit’ lebih mahal dari effect digital.
Untuk jenis effect yang lainnya adalah jenis effect digital, dimana effect ini untuk satu alat bisa memuat banyak jenis karakter sound. Dengan effect ini, si pengguna harus lebih telaten dan sabar di dalam mengutak-atik effect-nya untuk mencari sound sesuai dengan yang diinginkan.
Ada juga effect bass yang termasuk dalam keluarga ‘digital’, hanya saja dia didisain untuk dipasang di rak (rack system). Dengan lebar 1 unit bahkan ada yang 2 unit (istilah untuk rack system) dengan ketebalan (lebar) untuk 1 unit kira-kira 4 cm – 5 cm.
Dan juga banyak effect yang sudah jadi satu dengan pre amp, dan lainnya.
Setting Effect di Panggung
Sebelum saya mulai membahas mengenai settingan effect, saya ingin mengingatkan kembali kepada teman-teman untuk lebih efisien dalam memilih keperluan untuk bermusik. Sebaiknya sebelum menentukan harus membeli effect ataupun equipment tambahan tertentu, terlebih dahulu kita harus memiliki gambaran ataupun rancangan mengenai komposisi lagu yang akan kita mainkan. Dengan adanya rancangan komposisi tersebut baru kita mengambil keputusan mengenai sound seperti apa yang akan kita gunakan, dan effect apa yang sebaiknya kita miliki untuk mendapatkan sound yang kita inginkan. Cara ini lebih efisien dibandingkan bila kita membeli sebuah effect tanpa memiliki gambaran apa saja yang akan kita buat dengan effect tersebut. Dari pengalaman beberapa teman saya, banyak diantara mereka yang hanya karena ‘lapar mata’ membeli equipment tambahan (mis.effect, dll) yang pada akhirnya tidak pernah digunakan sampai alat tersebut rusak dengan sendirinya. Hal ini yang kita coba hindari, karenanya saya selalu menekankan untuk mengutamakan kreatifitas menciptakan komposisi, baru kemudian di dukung dengan equipment yang benar-benar diperlukan.
Kembali ke settingan effect untuk di panggung. Sebenarnya proses settingan ini sama dengan proses setting untuk ampli. Adapun keluhan yang sering terjadi dimana sound yang dihasilkan berbeda (pada saat di rumah dan panggung) itu lebih dikarenakan luas ruang yang berbeda.
Pada saat kita mencoba sound di rumah atau di studio, luas ruangannya mungkin hanya sekitar seper-sekian dari luas ruang konser yang akan kita gunakan. Dan satu lagi yang harus diingat yaitu ketika kita men-setting effect dan ampli tersebut di rumah ataupun di studio, jarak kita dengan cabinet (speaker) jangan berada pada jarak yang dekat terus. Hasil akhir justru harus kita dengarkan pada jarak yang sedikit jauh, yaitu sekitar 5m – 6m. Karena belum tentu sound yang dihasilkan pada saat jarak kita dekat dengan cabinet sama dengan sound pada saat kita sedikit menjauh dari cabinet.
Dari hal tersebut diatas untuk gampangnya kita bisa bukti kan sendiri dirumah dengan contoh yang sederhana tentang perubahan yang diakibatkan oleh jarak. Dimana kita bisa coba untuk main dengan jarak sekitar 1m dari cabinet (speaker ampli), kemudian mundur lurus sampai berjarak sekitar 4m dari cabinet. Dan kalau kita ingin mendengar perubahan yang lebih ekstrim, setelah mundur sekitar 4m dari ampli coba untuk bergeser ke kiri atau kanan sekitar 1,5 m dari titik tengah (tempat awal). Dimana dari tes-tes ini kita bisa tahu seberapa besar kadar effect reverb, delay, drive, EQ, dan lainnya yang kita inginkan.
Ada baiknya tes tersebut kita lakukan pada saat latihan full band, dimana dengan hal ini kita bisa mendeteksi frekuensi yang mungkin bertabrakan dengan frekwensi low dari instrument lainnya. Biasanya kalau frekuensi bertabrakan, tone bass kita jadi kurang jelas dan ini bisa kita hindari dengan mengutak-atik EQ (salah satunya saja, dari EQ ampli atau EQ effect jika memang effect-nya memiliki EQ). Karena itu perubahan-perubahan sound yang kita dengar diatas panggung.
by : Arya Setyadi