Slap Bass Berikut ini ialah teknik slap yang menghasilkan efek Percussive. Perlu di perhatikan sebelum mulai melatihnya yaitu, Ghost note yang di tandai dengan (x) menggunakan thumb tangan kiri.
Penting untuk tetap memperhatikan bunyi not terutama untuk open string E dan A, agar karakter low bas nya tetap terdengar.
Tidak dimainkan terkesan semua nada adalah Ghost Note.
Akan terasa efek Percussive jika kombinasi antara open string dan Ghost note dimainkan secara teratur dan benar.
|
---|
Melodi Bass Blues On F
Blues On F
Merupakan basic bagi para bassist untuk melatih improvisasi terutama dalam musik Jazz.
Banyak pola untuk mengembangkan improvisasi pada progressi 12 bar blues ini, bisa menggunakan Scale F mayor Blues.
Namun alangkah lebih baiknya sebelum melatih improvisasi, agar lebih mengenal melodi Jazz Blues, kita perlu memiliki satu atau dua buah lick. Dengan sering melatih lick tersebut, secara otomatis akan mempermudah dalam melatih kalimat improvisasi jazz blues. Dibawah ini merupakan sebuah contoh melodi bass dalam Blues on F.
Merupakan basic bagi para bassist untuk melatih improvisasi terutama dalam musik Jazz.
Banyak pola untuk mengembangkan improvisasi pada progressi 12 bar blues ini, bisa menggunakan Scale F mayor Blues.
Namun alangkah lebih baiknya sebelum melatih improvisasi, agar lebih mengenal melodi Jazz Blues, kita perlu memiliki satu atau dua buah lick. Dengan sering melatih lick tersebut, secara otomatis akan mempermudah dalam melatih kalimat improvisasi jazz blues. Dibawah ini merupakan sebuah contoh melodi bass dalam Blues on F.
Latihan Fingering Tangan Kiri Pada Bass
I can't tell which is worse!
Lick Charlie Parker
Dibawah ini merupakan contoh lick Charlie Parker yang telah di translet ke dalam permainan bass. Menggunakan Progressi II-V-I-VI(7).
Belajar improvisasi jazz sangat disarankan untuk menguasai dan memperdalam Lick dari Charlie Parker. Mengapa demikian, Permainan improvisasi Charlie Parker memiliki warna dan nafas jazz yang kental terutama Jazz Blues-nya. Penggunaan passing note yang teratur pada tempatnya sangat identik dengan permainannya, dan ini cukup mewakili permainan improvisasi khas jazz.
Berikut Contoh dari Lick Charlie Parker
Belajar improvisasi jazz sangat disarankan untuk menguasai dan memperdalam Lick dari Charlie Parker. Mengapa demikian, Permainan improvisasi Charlie Parker memiliki warna dan nafas jazz yang kental terutama Jazz Blues-nya. Penggunaan passing note yang teratur pada tempatnya sangat identik dengan permainannya, dan ini cukup mewakili permainan improvisasi khas jazz.
Berikut Contoh dari Lick Charlie Parker
Latihan Fingering Tangan Kanan Pada Bass
Latihan Fingering untuk tangan kanan.
Rhytm yang digunakan adalah Rock. Sedikit tips untuk melatih tangan kanan pada pola fingering dibawah ini ialah dengan menggunakan dua jari yaitu telunjuk (1) dan tengah (2). Harus tetap bergantian terutama saat perpindahan chord atau open string.
Perhatikan tangan kanan anda ketika mulai memetik senar open string, dimulai dengan jari telunjuk (1), maka jika jari anda benar bergantian dapat dipasti anda memulai chord pada open string berikutnya adalah dengan jari tengah (2). Lakukan setiap chord/ open string dengan 2x putaran. Fingering ini sangat membantu keseimbangan antara dua jari tangan kanan anda. Dengan memiliki power yang sama dan seimbang pada dua jari tersebut, maka speed tangan kanan kita akan mudah di capai.
2 x
2x
2x
Untuk mendapatkan hasil latihan yang maksimal, latih dalam tempo lambat terlebih dahulu, setelah terkuasai baru naikan tempo. Groove dan aksen harus tetap di perhatikan agar mendapatkan rhytm yang enak didengar dan dimainkan. Jangan lupa ikuti langkah-langkah cara melatihnya seperti petunjuk di atas. Mudah-mudahan pola fingering ini bisa bemanfaat untuk rekan-rakan Bassist.
Rhytm yang digunakan adalah Rock. Sedikit tips untuk melatih tangan kanan pada pola fingering dibawah ini ialah dengan menggunakan dua jari yaitu telunjuk (1) dan tengah (2). Harus tetap bergantian terutama saat perpindahan chord atau open string.
Perhatikan tangan kanan anda ketika mulai memetik senar open string, dimulai dengan jari telunjuk (1), maka jika jari anda benar bergantian dapat dipasti anda memulai chord pada open string berikutnya adalah dengan jari tengah (2). Lakukan setiap chord/ open string dengan 2x putaran. Fingering ini sangat membantu keseimbangan antara dua jari tangan kanan anda. Dengan memiliki power yang sama dan seimbang pada dua jari tersebut, maka speed tangan kanan kita akan mudah di capai.
2 x
2x
2x
Untuk mendapatkan hasil latihan yang maksimal, latih dalam tempo lambat terlebih dahulu, setelah terkuasai baru naikan tempo. Groove dan aksen harus tetap di perhatikan agar mendapatkan rhytm yang enak didengar dan dimainkan. Jangan lupa ikuti langkah-langkah cara melatihnya seperti petunjuk di atas. Mudah-mudahan pola fingering ini bisa bemanfaat untuk rekan-rakan Bassist.
Sekilas Tentang Billy Sheehan
Teknik Tinggi Mengandalkan Sound Natural
Dalam industri musik dunia, banyak band sukses yang justru memiliki kualitas musikal yang cenderung 'biasa-biasa'. Meskipun demikian, banyak juga band sukses lain yang musisinya juga memiliki kualitas musikal yang tinggi. Ujar pemain bass kawakan yang satu ini.
Pencabik bass band Mr.Big kelahiran Buffalo New York, 19 Maret 1953 ini menyebutkan beberapa nama sukses yang menurutnya "fake" atau bukan menyanyi yang sesungguhnya, seperti Britney Spears, Pussycat Dolls, dan beberapa nama lain. Akan tetapi, nyatanya mereka sukses dan menghasilkan banyak uang. Mereka menjual tampilan, bukan kualitas secara musikal. Inilah fakta dan kenyataan pada industri musik dewasa ini. Akan tetapi, saya pikir saya tetap memilih kualitas musikal yang baik untuk bisa menembus industri tersebut (sembari menyebut beberapa nama seperti AC/DC, Whitney Houston, Alicia Keys, atau mantan vokalis Mr. Big, Eric Martin).
Sebagai seorang bass player, nama Billy Sheehan sudah mulai diperbincangkan saat membentuk band Talas (1979), sampai akhirnya bergabung dengan Michael Schenker dalam kelompok UFO (1983). Sekarang Billy bergabung dalam Steve Vai band.
Namanya mulai lebih dikenal saat bergabung dengan David Lee Roth bersama Steve Vai. Meski akhirnya Billy Sheehan cabut, dan bertemu denga Eric Martin (vokal), Paul Gilbert (gitar), dan Pat Torpey (drum) di tahun 1988 yang kemudian membentuk Mr.Big. Band Hard Rock yang memadukan harmonisasi dan skill inilah yang melambungkan namanya keseluruh dunia. Bahkan pemain bass yang dikenal dengan teknik Two-hand tapping ini sukses menyabet gelar "The Best Bassist" sebanyak 11 kali versi majalah Bass Player, dan 5 kali versi majalah Burn. Selain itu juga meraih predikat "Best Rock Bass Player" versi majalah Guitar Player.
Untuk itu Billy Sheehan memilih Ampeg SVT-Pro head untuk mendapatkan sound distorsi yang natural, degan cara menaikan volume pada ampli head tersebut. Billy Sheehan termasuk pemain bass yang tidak pernah mengubah-ubah setup maupun equipment yang digunakannya. Walaupun memiliki signature series head amps dari Ampeg SVT-BSP, produk diatas masih digunakannya sampai saat ini. Selain itu didukung dengan Ampeg Cabinet 8x10, yang menurutnya memiliki karakter low yang sangat kuat.
Jika dibutuhkan, saat live pemain bass ini juga lebih memilih sistem rack. "ini hanya membantu saat live saja. Akan tetapi, sound yang sebenarnya datang dari tangan kita. Semakin banyak kita menggunakan efek, sound orisinal akan semakin hilang. Justru hal ini akan mempengaruhi kualitas skill seorang musisi. Jika seorang musisi bisa menghasilkan sound tanpa banyak bantuan hal-hal yang bersifat elektronik, dia adalah tipe musisi yang baik.
Sebelum bergabung dengan Yamaha, Billy Sheehan awalnya menggunakan Fender Precission Bass. Dan bass inilah yang diadaptasi menjadi Attitude bass. "Awalnya saya mencoba bass Yamaha klasik BB series. Saya sangat suka dengan karakter sound yang dihasilkan. Kemudian saya mengkombinasikan bass lama saya dengan BB series ini, tentu saja dengan berbagai pembenahan baru. Pada akhirnya saya hanya mengadaptasi body dari bass Fender saya. Necknya saya buat lebih solid dengan konsep lebih masuk ke dalam dan di sambung dengan dua buah scrup.
Mengapa masih menggunakan bass berdawai 4, sementara tren yang berlaku lebih kearah bass 5 string atau lebih. Billy menyatakan bahwa pada dasarnya ia lebih menyukai karakter bass klasik yang hanya menggunakan 4 buah string. dan menurutnya itu sudah cukup. "Anda melihat Paul McCartney, Marcus MIller, Jaco Pastorius, Stu Hamm, dan banyak pemain bass lainnya juga menggunakan 4 string saja".
Saya tidak perlu menggunakan lebih dari itu. Saya bisa memaksimalkan pada permainan tangan untuk eksplorasi sound yang luas. Kebetulan bass signature saya menggunakan sistem Tunner"D" Hipshop, yang dapat menurunkan tuning senar "E" lebih rendah ke "D". Hal ini dapat menghasilkan sound seperti dari bass berdawai 5 atau 6.
Selain banyak berbicara mengenai hal-hal teknis, Billy Sheehan yang bisa memainkan beberapa alat musik ini memberi masukan bagaimana bermain bass yang baik. "Bass merupakan mediator dari Rhytm dan melodi. Ini merupakan peranan penting pada sebuh band. Untuk menjadi seorang pemain bass yang baik, harus bisa mengikuti permainan seorang drumer dan sanggup memberikan nada pada beat-beat yang dihasilkan.
Demikian Sekelumit tentang Billy Sheehan, mudah-mudahan menambah wawasan baru dalam bermain musik, khususnya bass guitar.
Sumber : AudioPro (www.audiopro.co.id)
Dalam industri musik dunia, banyak band sukses yang justru memiliki kualitas musikal yang cenderung 'biasa-biasa'. Meskipun demikian, banyak juga band sukses lain yang musisinya juga memiliki kualitas musikal yang tinggi. Ujar pemain bass kawakan yang satu ini.
Pencabik bass band Mr.Big kelahiran Buffalo New York, 19 Maret 1953 ini menyebutkan beberapa nama sukses yang menurutnya "fake" atau bukan menyanyi yang sesungguhnya, seperti Britney Spears, Pussycat Dolls, dan beberapa nama lain. Akan tetapi, nyatanya mereka sukses dan menghasilkan banyak uang. Mereka menjual tampilan, bukan kualitas secara musikal. Inilah fakta dan kenyataan pada industri musik dewasa ini. Akan tetapi, saya pikir saya tetap memilih kualitas musikal yang baik untuk bisa menembus industri tersebut (sembari menyebut beberapa nama seperti AC/DC, Whitney Houston, Alicia Keys, atau mantan vokalis Mr. Big, Eric Martin).
Sebagai seorang bass player, nama Billy Sheehan sudah mulai diperbincangkan saat membentuk band Talas (1979), sampai akhirnya bergabung dengan Michael Schenker dalam kelompok UFO (1983). Sekarang Billy bergabung dalam Steve Vai band.
Namanya mulai lebih dikenal saat bergabung dengan David Lee Roth bersama Steve Vai. Meski akhirnya Billy Sheehan cabut, dan bertemu denga Eric Martin (vokal), Paul Gilbert (gitar), dan Pat Torpey (drum) di tahun 1988 yang kemudian membentuk Mr.Big. Band Hard Rock yang memadukan harmonisasi dan skill inilah yang melambungkan namanya keseluruh dunia. Bahkan pemain bass yang dikenal dengan teknik Two-hand tapping ini sukses menyabet gelar "The Best Bassist" sebanyak 11 kali versi majalah Bass Player, dan 5 kali versi majalah Burn. Selain itu juga meraih predikat "Best Rock Bass Player" versi majalah Guitar Player.
- Sound Ada di Tangan
Untuk itu Billy Sheehan memilih Ampeg SVT-Pro head untuk mendapatkan sound distorsi yang natural, degan cara menaikan volume pada ampli head tersebut. Billy Sheehan termasuk pemain bass yang tidak pernah mengubah-ubah setup maupun equipment yang digunakannya. Walaupun memiliki signature series head amps dari Ampeg SVT-BSP, produk diatas masih digunakannya sampai saat ini. Selain itu didukung dengan Ampeg Cabinet 8x10, yang menurutnya memiliki karakter low yang sangat kuat.
Jika dibutuhkan, saat live pemain bass ini juga lebih memilih sistem rack. "ini hanya membantu saat live saja. Akan tetapi, sound yang sebenarnya datang dari tangan kita. Semakin banyak kita menggunakan efek, sound orisinal akan semakin hilang. Justru hal ini akan mempengaruhi kualitas skill seorang musisi. Jika seorang musisi bisa menghasilkan sound tanpa banyak bantuan hal-hal yang bersifat elektronik, dia adalah tipe musisi yang baik.
- Latihan dan Bermain
- Bass yang Nyaman Digunakan
Sebelum bergabung dengan Yamaha, Billy Sheehan awalnya menggunakan Fender Precission Bass. Dan bass inilah yang diadaptasi menjadi Attitude bass. "Awalnya saya mencoba bass Yamaha klasik BB series. Saya sangat suka dengan karakter sound yang dihasilkan. Kemudian saya mengkombinasikan bass lama saya dengan BB series ini, tentu saja dengan berbagai pembenahan baru. Pada akhirnya saya hanya mengadaptasi body dari bass Fender saya. Necknya saya buat lebih solid dengan konsep lebih masuk ke dalam dan di sambung dengan dua buah scrup.
Mengapa masih menggunakan bass berdawai 4, sementara tren yang berlaku lebih kearah bass 5 string atau lebih. Billy menyatakan bahwa pada dasarnya ia lebih menyukai karakter bass klasik yang hanya menggunakan 4 buah string. dan menurutnya itu sudah cukup. "Anda melihat Paul McCartney, Marcus MIller, Jaco Pastorius, Stu Hamm, dan banyak pemain bass lainnya juga menggunakan 4 string saja".
Saya tidak perlu menggunakan lebih dari itu. Saya bisa memaksimalkan pada permainan tangan untuk eksplorasi sound yang luas. Kebetulan bass signature saya menggunakan sistem Tunner"D" Hipshop, yang dapat menurunkan tuning senar "E" lebih rendah ke "D". Hal ini dapat menghasilkan sound seperti dari bass berdawai 5 atau 6.
Selain banyak berbicara mengenai hal-hal teknis, Billy Sheehan yang bisa memainkan beberapa alat musik ini memberi masukan bagaimana bermain bass yang baik. "Bass merupakan mediator dari Rhytm dan melodi. Ini merupakan peranan penting pada sebuh band. Untuk menjadi seorang pemain bass yang baik, harus bisa mengikuti permainan seorang drumer dan sanggup memberikan nada pada beat-beat yang dihasilkan.
Demikian Sekelumit tentang Billy Sheehan, mudah-mudahan menambah wawasan baru dalam bermain musik, khususnya bass guitar.
Sumber : AudioPro (www.audiopro.co.id)
Flea dan Soundnya
Berikut ini adalah tips dari Tracy Robar, teknisi bass yang telah lama membantu Flea untuk mendapatkan sound bassnya yang dahsyat itu.
Tracy sendiri bukan teknisi yang sembarangan, sebelum bekerja untuk Flea dan Red Hot Chili Peper ia sebelumnya menjadi teknisi stage di L.A Palladium, lalu menjadi teknisi untuk L7 dan Dada.
Kemahiran sebagai teknisi inilah yang membuatnya bekerja sama dengan para musisi top seperti Sheryl Crow, Rage Against The Machine, Nine Inch Nails, dan akhirnya dengan Red Hot.
Semua bass yang digunakan Flea memakai BaddAss II bridge, Aguilar OBP-1 pre-amp, dan Lane Poor pickup. Flea juga memakai strings GHS Boomers ukuran 45--105, dan selalu mengganti senar bass utamanya sebelum show, sedangkan bass-bass cadangannya biasanya ganti senar seminggu sekali. Sekarang GHS sudah menerbitkan Boomers seri Flea Signature Series.
Untuk lagu-lagu yang membutuhkan pick, misalnya lagu 'Parallel Universe', Flea memakai Dunlop Tortex 60mm. Flea suka sekali memasang bassnya pada oktaf yang sangat rendah. Memakai tuning Peterson Strobe dan Korg Digital Tuner.
Kemudian sinyal dikirim ketiga Gallien Krueger 2001 RB Amp Head, lalu disambungkan ke dalam rangkaian serial. Sehingga satu head dapat menjadi "Master Head".
Setiap head memakai dua amplifier (bi amp) ke dalam kabinet G-K 410RBH 4x10 dan 115 RBH 1x15, dengan sebuah speaker 10 inci yang di-miking dengan Hsure SM98, yang mana sinyal dari mic ini juga dikirim ke house.
Kurang lebih seperti itu sound yang dipergunakan oleh Flea, mudah-mudahan informasi ini berguna dan bisa diterapkan dalam menemukan sound yang diinginkan.
sumber : AudioPro (www.audiopro.co.id)
Tracy sendiri bukan teknisi yang sembarangan, sebelum bekerja untuk Flea dan Red Hot Chili Peper ia sebelumnya menjadi teknisi stage di L.A Palladium, lalu menjadi teknisi untuk L7 dan Dada.
Kemahiran sebagai teknisi inilah yang membuatnya bekerja sama dengan para musisi top seperti Sheryl Crow, Rage Against The Machine, Nine Inch Nails, dan akhirnya dengan Red Hot.
- Bass dan string
Semua bass yang digunakan Flea memakai BaddAss II bridge, Aguilar OBP-1 pre-amp, dan Lane Poor pickup. Flea juga memakai strings GHS Boomers ukuran 45--105, dan selalu mengganti senar bass utamanya sebelum show, sedangkan bass-bass cadangannya biasanya ganti senar seminggu sekali. Sekarang GHS sudah menerbitkan Boomers seri Flea Signature Series.
Untuk lagu-lagu yang membutuhkan pick, misalnya lagu 'Parallel Universe', Flea memakai Dunlop Tortex 60mm. Flea suka sekali memasang bassnya pada oktaf yang sangat rendah. Memakai tuning Peterson Strobe dan Korg Digital Tuner.
- Rig
- Efek
Kemudian sinyal dikirim ketiga Gallien Krueger 2001 RB Amp Head, lalu disambungkan ke dalam rangkaian serial. Sehingga satu head dapat menjadi "Master Head".
Setiap head memakai dua amplifier (bi amp) ke dalam kabinet G-K 410RBH 4x10 dan 115 RBH 1x15, dengan sebuah speaker 10 inci yang di-miking dengan Hsure SM98, yang mana sinyal dari mic ini juga dikirim ke house.
- Kabel
Kurang lebih seperti itu sound yang dipergunakan oleh Flea, mudah-mudahan informasi ini berguna dan bisa diterapkan dalam menemukan sound yang diinginkan.
sumber : AudioPro (www.audiopro.co.id)
Memilih kayu untuk bass
Penting sekali bagi kita untuk mengetahui jenis kayu apa yang dipergunakan pada body bass, selain kita mengetahui jenis kayu yang digunakan untuk neck.
Setiap jenis kayu dipercaya akan menghasilkan warna suara yang berbeda.
90 % material yang dipergunakan untuk sebuah instrumen petik adalah kayu. Secara umum berdasarkan warna suaranya atau tone wood jenis kayu bisa digolongkan kedalam dua tipe yaitu hard woods dan soft woods.
Hardwood memiliki karakter sound yang lebih bright dan perkusif. Jenis kayu maple dan rosewood biasanya dipakai untuk pembuatan neck dan fingerboard. Meskipun berkarakter bright, rosewood biasanya cenderung lebih warm dan gelap dibanding kayu maple yang lebih cenderung berkarakter punchy dan perkusif.
Penggunaan kayu tipe hard woods untuk neck atau fingerboard disebabkan perlunya kayu yang keras untuk menahan ketegangan senar di atasnya. Diperkirakan kekuatan tarikan senar bass pada posisi tuning standart kurang lebih adalah 40 kg. Selain itu, bentuk neck yang kurus dan panjang membutuhkan kayu yang kuat supaya tidak bengkok.
Biasanya sebuah bass dibuat dengan mencampur berbagai jenis kayu untuk mendapatkan kualitas suara yang diinginkan oleh pembuatnya. Perpaduan inilah yang akan menghasilkan karakter sound pada sebuah bass.
Pemilihan jenis kayu pada sebuah bass akan memiliki karakter sound yang dikeluarkan. Jadi jelas musik jenis apa yang kita mainkan idealnya disesuaikan dengan jenis kayu pada bass tersebuat, karena ini pastinya akan membuat permaianan bass kita maksimal dan nyaman ketika kita memainkan pada jenis lagu yang sesuai dengan karakter bass itu sendiri.
Jika kita sering memainkan atau menggemari permainan slap, jelas kita harus memilih bass yang memiliki jenis kayu hard woods, karena akan menghasilkan sound yang punchy dan perkusif. Jika kita menggunakan jenis kayu soft woods pada permainan slap, pasti membutuhkan perangkat penunjang lain atau melakukan ekualisasi yang ekstrim pada ampli, karena karakter punchy nya tidak muncul.
Oke selamat mencoba, mudah-mudahan informasi ini berguna bagi para bassist.
Sumber : Audio pro (www.audiopro.co.id)
Setiap jenis kayu dipercaya akan menghasilkan warna suara yang berbeda.
90 % material yang dipergunakan untuk sebuah instrumen petik adalah kayu. Secara umum berdasarkan warna suaranya atau tone wood jenis kayu bisa digolongkan kedalam dua tipe yaitu hard woods dan soft woods.
- Hard Woods
Hardwood memiliki karakter sound yang lebih bright dan perkusif. Jenis kayu maple dan rosewood biasanya dipakai untuk pembuatan neck dan fingerboard. Meskipun berkarakter bright, rosewood biasanya cenderung lebih warm dan gelap dibanding kayu maple yang lebih cenderung berkarakter punchy dan perkusif.
Penggunaan kayu tipe hard woods untuk neck atau fingerboard disebabkan perlunya kayu yang keras untuk menahan ketegangan senar di atasnya. Diperkirakan kekuatan tarikan senar bass pada posisi tuning standart kurang lebih adalah 40 kg. Selain itu, bentuk neck yang kurus dan panjang membutuhkan kayu yang kuat supaya tidak bengkok.
- Soft Woods
Biasanya sebuah bass dibuat dengan mencampur berbagai jenis kayu untuk mendapatkan kualitas suara yang diinginkan oleh pembuatnya. Perpaduan inilah yang akan menghasilkan karakter sound pada sebuah bass.
Pemilihan jenis kayu pada sebuah bass akan memiliki karakter sound yang dikeluarkan. Jadi jelas musik jenis apa yang kita mainkan idealnya disesuaikan dengan jenis kayu pada bass tersebuat, karena ini pastinya akan membuat permaianan bass kita maksimal dan nyaman ketika kita memainkan pada jenis lagu yang sesuai dengan karakter bass itu sendiri.
Jika kita sering memainkan atau menggemari permainan slap, jelas kita harus memilih bass yang memiliki jenis kayu hard woods, karena akan menghasilkan sound yang punchy dan perkusif. Jika kita menggunakan jenis kayu soft woods pada permainan slap, pasti membutuhkan perangkat penunjang lain atau melakukan ekualisasi yang ekstrim pada ampli, karena karakter punchy nya tidak muncul.
Oke selamat mencoba, mudah-mudahan informasi ini berguna bagi para bassist.
Sumber : Audio pro (www.audiopro.co.id)
Subscribe to:
Posts (Atom)